PUPRTarget Bangun Jalan Tol dan Non Tol Sepanjang 5.500 KM hingga 2024 (Dok.MNC) IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) menargetkan hingga tahun 2024 mendatang akan membangun jalan dengan total panjang 5.500 Km. Jalan tersebut antara lain 2.500 Km jalan tol dan sepanjaang 3.000 Km jalan non tol yang akan diselesaikan. JAKARTA Pemerintah berencana membangun jalan Tol Caringin-Cianjur atau Jalan Tol Puncak Bogor, meliputi Caringin-Cisarua-Gunung Mas untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, keberadaan jalan tol ini dapat mematikan penghasilan warga sekitar yang selama ini mengandalkan hasil HutamaKarya melalui Pepres No.100/2014, dan Perpres No.117/2015 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, untuk membangun 24 ruas tol, yang mana delapan ruas tol diantaranya ditargetkan rampung pada tahun 2019. Targetnya, dapat dioperasikan pada akhir Juli 2018 untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 yang akan Dalammasterplan, kementerian berencana membangun jalan tol sepanjang 6.115 kilometer se-Indonesia sampai 2025. Estimasi total biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 723 triliun. "Kita harus berani menetapkan rencana dan target-target yang besar," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono, pada Kamis (28/11). Menurutnya biaya pembangunan jalan tol atau infrastruktur berupa jalan mesti seimbang dengan potensi wilayah yang ditargetkan akan mengalami perkembangan. "Jadi membangun jalan itu perlu, tapi pengorbanan untuk membangun jalan tidak boleh lebih besar dari pada benefit ekonomi yang akan muncul akibat pembangunan jalan tersebut," kata Setia. Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol di Indonesia PT Hutama Karya (Persero) mengembangkan platform digital berbasis tiga dimensi (3D). Platform itu bernama Building Information Modeling (BIM). Direktut Operasi I HUtama Karya, Suroto mengatakan teknologi ini untuk jalan tol Trans Sumatra (JTTS). Kehadiranjalan tol bertujuan mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Menu. Terbaru Nasional ngopiDAERAH ngopiTAINMENT Kesehatan ngajiBARENG ngopiSPORT gowesBARENG Daftar Kanal. Batal . Topik menarik. Notifikasi. Pemerintahmenggandeng pihak ketiga yaitu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai investor yang akan Build (membangun), kemudian Operate (mengoperasikan) selama masa waktu tertentu (disebut masa konsesi) sebelum kemudian dilakukan Transfer (pengalihan aset) ke pemerintah. Tanamantersebut bernama vetiveria zizanioides, atau biasa disebut rumput akar wangi. Di mana memiliki akar dengan panjang kurang lebih 3 meter. Rumput akar wangi bisa digunakan untuk memproteksi lereng. Tanaman ini berfungsi sebagai penahan erosi dan longsoran pada lereng jalan. Baca juga: Keren, Ada Bibit Mangrove Berbentuk Tulisan G20 di Tol Ekonomdari Center Of Reform on Ekonomics (CORE) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, menyebut sejumlah kelemahan dan dampak negatif pembangunan jalan tol. Dampak negatif pertama adalah berkurangnya lahan pertanian. Advertisement. "Pada tahun 2007 misalnya, jumlah lahan persawahan di kabupaten Jombang mencapai 50.000 hektar. HiouFta. JAKARTA, - Presiden Joko Widodo Jokowi memamerkan pencapaiannya dalam membangun jalan tol di Indonesia sejak tahun 2014. Kepala negara mengeklaim, pencapaian pembangunan jalan tol dalam tujuh tahun kepemimpinannya jauh lebih banyak ketimbang presiden-presiden sebelumnya selama 40 tahun. Jokowi mengaku berhasil membangun jalan tol sepanjang kilometer selama tujuh tahun dia memimpin Tanah itu, total pembangunan jalan tol pada era presiden-presiden sebelumnya hanya sepanjang 780 kilometer. Baca juga Jokowi Klaim Bangun Kilometer Jalan Tol dalam 7 Tahun, Bagaimana Era SBY? "Selama 40 tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 km jalan tol. Maka, mulai tahun 2014 itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Kalimantan, sampai Sulawesi," tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya jokowi, Jumat 14/4/2022.Lantas, berapa ruas yang dibangun? Mengutip data Badan Pengatur Jalan Tol BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR, berikut ini datanya Tol Akses Tanjung Priok ATP sepanjang 11,40 kilometer Tol Bekasi-Cawang-Kampung-Melayu Becakayu Seksi 1BC sepanjang 8,4 kilometer Tol Depok-Antasari Desari sepanjang 12,10 kilometer Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 kilometer Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 1 sepanjang 2,75 kilometer Tol Serpong-Cinere sepanjang 6,5 kilometer Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran sepanjang 14,19 kilometer Tol Dalam Kota Seksi Kelapa Gading-Pulogebang sepanjang 9,29 kilometer Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed MBZ sepanjang 38 kilometer Tol Cikampek-Palimanan Cipali sepanjang 116,75 kilometer Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 kilometer Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,20 kilometer Tol Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer Tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer Tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,5 kilometer Tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 kilometer Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 kilometer Tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 9,17 kilometer Tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 15,35 kilometer Tol Pandaan-Malang 38,46 kilometer Tol Krian-Legundi-Bunder sepanjang 29 kilometer Tol Serang-Panimbang Seksi 1 sepanjang 26,5 kilometer Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan Cisumdawu Seksi 1 sepanjang 11,4 kilometer Tol Palembang-Indralaya Palindra sepanjang 21,58 kilometer Tol Medan-Binjai Mebi sepanjang 17,67 kilometer Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi MKTT sepanjang 62,11 kilometer Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Bakter sepanjang 140 kilometer Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Terpeka sepanjang 189 kilometer Tol Kayu Agung-Palembang Betung Kayu Agung-Kramasan sepanjang 37,62 kilometer Tol Sigli-Banda Aceh Sibanceh sepanjang 29,52 kilometer Tol Pekanbaru-Dumai Permai sepanjang 132 kilometer Tol Binjai-Langsa Seksi 1 sepanjang 11,4 kilometer Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,99 kilometer Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 2,6 kilometer Tol Bogor Outer Ring Road BORR sepanjang 3 kilometer Dengan begitu, total jalan tol yang beroperasi dalam masa Pemerintahan Jokowi selama tujuh tahun mencapai kilometer. Namun demikian, ada beberapa jalan tol yang saat ini masih dalam tahap proses pembangunan yang ditargetkan akan tuntas tahun ini. Tol Ciawi-Sukabumi Seksi II sepanjang 11,9 kilometer Tol Cimanggis-Cibitung Seksi II On/Off Ramp Jatikarya-Junction Cibitung sepanjang 23,3 kilometer Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2, 3, dan 4 sepanjang 32,17 kilometer Tol Serpong-Balaraja Serbaraja sepanjang 5,15 kilometer Enam Ruas Tol Dalam Kota Seksi B dan C sepanjang 54,07 kilometer Tol Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 kilometer Tol Jakarta-Cikampek Japek II Selatan Paket III sepanjang 27,85 kilometer Tol Cisumdawu 2, 3, 4, 5, 6 sepanjang 50,27 kilometer Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4 sepanjang 12,4 kilometer Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1,2,3,4,5 sepanjang 96,45 kilometer Tol Sibanceh Seksi 1,5,6 sepanjang 38,2 kilometer Tol Indrapuri-Kisaran sepanjang 28,43 kilometer Tol Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 65 kilometer Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Seksi 3 sepanjang 17,6 kilometer Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer Dengan demikian, jalan tol yang masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada tahun ini mencapai 510,84 kilometer Sementara jalan tol yang dibangun pada era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono SBY selama 10 tahun mencakup 17 ruas dengan panjang 159,2 kilometer. Ini daftarnya Tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Waru-Sepanjang membentang 1,89 kilometer Tol Kertosono-Mojokerto Seksi 1 Bandar-Jombang sepanjang 14,41 kilometer Tol Semarang Solo Seksi 1-2 Semarang-Bawen sepanjang 22,95 kilometer Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang Cipularang sepanjang 58,5 kilometer Tol JORR W2S sepanjang 5,72 kilometer Tol JORR S1 diresmikan tahun 2006 sepanjang 4,35 kilometer Tol JORR E3 sepanjang 3,75 kilometer Tol JORR S1 Utara Seksi 4 sepanjang 3,75 kilometer Tol JORR W1 sepanjang 9,85 kilometer Tol JORR W2 Utara sepanjang 7,67 kilometer Tol Makassar Seksi IV sepanjang 11,57 kilometer Tol Simpang Susun SS Waru-Juanda sepanjang 12,8 kilometer Tol Jembatan Surabaya-Madura Suramadu sepanjang meter atau 5,44 kilometer Tol BORR Seksi 1 Sentul Selatan-Kedung Halang sepanjang 3,85 kilometer Tol Cinere-Jagorawi CIjago SS Cimanggis-Raya Bogor 3,5 kilometer Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 kilometer Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Pemerintah menegaskan akan terus fokus untuk membangun infrastruktur di negeri ini. Kiat tersebut dilakukan guna mendorong peningkatan indeks daya saing bangsa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, anggaran infrastruktur dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional APBN pun mengalami lompatan signifikan, hingga Rp 224 ini ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies natalis ke-60 Universitas Diponegoro Undip, di kompleks kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, JawaTengah, Selasa 17/10.Menurut Presiden, mengapa juga APBN banyak terserap untuk pembangunan infrastruktur. Mengapa juga tol harus dibangun di mana-mana, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan maupun di Sulawesi. "Anggaran infrastruktur pun juga meloncat dari Rp 177 triliun pada 2014 menjadi Rp 401 triliun untuk 2017," jelasnya. Pada 1977, lanjutnya, Indonesia sudah mulai membangun jalan tol Jagorawi. Pembangunan jalan tol sepanjang 60 kilometer ini selesai 1981. Saat itu, semua negara melihat bagaimana bangsa ini mampu membuktikan menejemen konstruksi, manajemen proyek dan manajemen operasional. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Filipina dan Cina, semuanya melihat dan mengakui. "Tetapi setelah itu, sampai dengan 2014 atau kurun waktu hampir 35 tahun, kita hanya bisa menyelesaikan 780 kilometer," masih jelas Presiden, negara lain yang sebelumnya melihat dan meniru Indonesia seperti Cina, setahun bisa membangun jalan tol 4 ribu kilometer lebih. Sekarang Cina sudah memiliki jalan tol sepanjang 280 ribu jalan tol, pembangunan infrastruktur pelabuhan juga terus didorong. "Mengapa tak hanya Tanjung Priok, pelabuhan-pelabuhan besar di Sumetra harus dimiliki. Mengapa dibangun pelabuhan Kuala Tanjung, sebentar lagi Makasar New Port dan di Sorong dimulai tahun depan," papar ini harus kita bangun, karena negara ini merupakan negara kepulauan. Penguatan basis pondasi samudra laut kemaritiman merupakan sebuah halnya dengan bandar udara bandara. Negara Indonesia ini memiliki 17 ribu pulau, ada yang bisa diakses menggunakan kapal laut dan ada yang tidak bisa diakses menggunakan kapal laut. Oleh sebab itu juga di pulau-pulau terpencil seperti Natuna, pulau Miangas dibangun pembangkit listrik, banyak yang bilang terlalu ambisius. Dalam kurun waktu lima tahun menargetkan 35 ribu Megawatt MW. Padahal selama 72 tahun Indonesia hanya mampu membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 53 ribu hal ini bukan persoalan. Target memang harus besar dan ambisi memang harus seperti itu. Sebab kalau tidak begitu, daya saing bangsa ini akan semakin atau biaya trasnportasi di Indonesia -dibandingkan negara- negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia misalnya- 2,5 kali lipat lebih mahal. Artinya apa untuk membawa barang dari satu tempat ke tempat lain, di Indonesia jauh lebih barang yang dijual pun akhirnya jatuhnya menjadi lebih mahal. Oleh karena itu, ia menginginkan daya saing bangsa ini menjadi lebih baik dari negara-negra lain. Indeks daya saing global harus terus ini, Indonesia cukup lumyan. Daya saing bangsa ini meloncat dari peringkat 41 ke peringkat 36, dari 137 negara. Namun sebisa mungkin Indonesia juga ingin masuk di peringkat lima besar atau 10 memang belum sampai. "Inilah mengapa ketertinggalan dalam hal infrastruktur ini harus selalu kita kejar terus guna mendorong peningkatan daya saing bangsa," tandas Presiden. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini